Ketika kamu bertemu seseorang pertama kalinya. Pernah tidak pada saat itu
kamu merasa yakin bahwa dia adalah jodoh kamu?
Well, saya pastinya belum pernah
mengalami hal seperti itu. Dan saya pun tidak tahu apa nantinya bakal “love at
the first sight” atau butuh berkali-kali bertemu untuk memastikan bahwa dia
adalah jodoh saya.
Layaknya orang lain, saya pun
mempunyai favorit khusus dari pria yang mungkin bisa buat saya jatuh hati. Kriteria
pintar, humble, dan kepribadian yang baik serta mengenal dekat dengan Sang
Penciptanya. Pastinya itu kriteria-kriteria itu paling penting. Tapi saat ini, saya tidak membicarakan kriteria
itu. Saya ingin berbicara tentang kertertarikan fisik.
Bukan bermaksud racist. Tapi saya merasa bahwa (mungkin saja) jodoh saya
adalah orang jawa. Mungkin karena saya sendiri juga orang Jawa. Entahlah ada
apa dengan pria jawa. Kadang-kadang saya juga merasa jodoh saya adalah pria tinggi
berbadan tegap. Tidak terlalu tampan.
Tetapi juga paras yang tidak mengecewakan.
Dia, pria yang pendiam. Berambut
sedikit bergelombang. Berkulit tidak terlalu putih.
Seorang Ibu menceritakan tentang
anak laki-lakinya terhadap saya. Dia,
empat tahun lebih tua daripada saya. Kemudian Ibu itu menyodorkan photo pria
itu. Persis. Fisik pria itu seperti yang ada dipikiran saya. Saya diam lama
menatapi poto itu. Pria dengan senyum merekah yang penuh dengan kehangatan.
Secara terbesit, hati saya berbicara. Jika saya bertemu dia, mungkin
saja menjadi ‘love at the first sight’ saya. Dan dia (mungkin) jodoh saya.
Namanya Baskoro. Jawa sekali bukan. Saya menyukai nama itu. Artinya
Matahari dalam Jawa. Sepadan dengan
nama saya, Wulandari. Yang artinya bulan dalam bahasa Jawa.
Tapi sayang sekali. Kenapa?. Kemudian Ibu itu melanjutkan bahwa enam
bulan yang lalu.. Putra kesayangannya, Baskoro passed away. Karena sakit. Ibu
itu menitikkan air matanya kembali. Seperti masih tidak ikhlas ditinggal pergi
terlebih dulu oleh anaknya.
Saya pun memandang kembali photo Baskoro. Saya belum pernah bertemu dia. Tapi
entah, saya merasa sudah mengenalnya lama. Wajah dia sangat familiar sekali.
Jika memang reinkarnasi itu ada, mungkin dikehidupan dulu.. saya dan sosok
Baskoro pernah dekat satu sama lain.
Pagi yang indah ditemani dengan secangkir teh hangat, ketika menulis
postingan ini. Dan ini hanyalah imajinasi pemikiran saya.