Monday, October 15, 2012

Sebuah Catatan Pintu

Aku duduk. Begitu lama termenung memandangi pintu. Haruskah kukunci pintu itu kembali?. Aku tidak tahu apa yang ada diluar sana. Semilir angin yang menyejukkan. Atau mungkin, puliran angin tornado yang mengacak-acak tempat aku berlindung.

Ah, cinta. Aku mulai merasakan takut untuk menerimamu kembali. Andaikan hanya engkau yang datang, tentu saja aku tidak keberatan untuk membukakan pintu. Tapi, aku tidak menyukai jika ada penyusup yang diam-diam masuk bersamamu. Rasa sakit.

Aku akan menyembuhkanmu. Begitu janjimu. Sebuah pengharapan manis untuk awal perjalanan baru.

Tatapan mataku kosong, berapa bintang yang hendak kamu beri?. Itu keraguanku.

Awalnya, kubuka pintu perlahan . Untuk mengundangmu masuk, cinta.

Namun sekarang, aku menyadari. usahlah berteman dengan cinta, jika ku takut sakit. Karena cinta dan sakit semuanya harus diterima dalam satu paket.

Buy one love get one pain for free.

Aku beranjak dari tempat ku duduk. Perlahan mendekati pintu untuk......(the end)

Sunday, September 2, 2012

Saya Percaya. Kamu?


Saya percaya bahwa Tuhan menciptakan perbedaan untuk alasan yang indah.
Saya percaya kita mampu memberi tanpa mengharap untuk kembali.
Saya percaya suatu saat nanti kita berhenti membicarakan orang karena kita juga tidak sempurna
Saya percaya jika kita tidak ramah kepada alam, kita akan punah
Saya percaya bahwa kita harus hentikan perburuan liar, karena binatang tercipta untuk menunjukkan kita manusiawi.

Saya percaya kita tidak akan pernah merasa pintar, karena ilmu dan pengetahuan selalu bertambah.
Saya percaya bahwa memakai helm saat berkendaraan roda dua itu penting, sekedar menunjukkan Tuhan bahwa kita menghargai nyawa pemberianNya
Saya percaya bahwa kita harus hati-hati berkendara lalu lintas, untuk menjaga diri sendiri dan nyawa orang lain.

Saya percaya bahwa kita tidak boleh berhenti berbuat baik, supaya karma tidak menampar wajah kita
Saya percaya kita tidak meracuni tubuh kita dengan minuman keras dan narkotik, orang buta dan orang yg hidup tanpa tangan kaki ingin kesempurnaan tubuh yg kita punya.
Saya percaya jika Thomas Edison tidak menciptakan lampu, kita hidup dalam gelap.

Saya percaya jika golongan pemuda tidak mendesak Soekarno Hatta, kemerdekaan tidak tecicipi
Saya percaya perdamaian lebih baik daripada perang
Saya percaya jika Neil Armstrong tidak menginjakkan kaki di bulan, manusia hanya berimajinasi tanpa mewujudkan

Saya percaya hidup harus diiisi dengan harapan positif, karena harapan adalah kekuatan untuk bertahan
Saya percaya bahwa Indonesia perlu mempunyai "Father's Day"
Saya percaya jika perokok berpikir tidak bisa berhenti merokok, dokter pun tidak mampu menyembuhkan paru-paru yang rusak.
Saya percaya bahwa cinta mengalahkan segalanya
Saya percaya seorang pria membutuhkan dua wanita hebat. Ibu dan istrinya.


Kamu. Apa yang kamu percaya?


mysign

Monday, June 11, 2012

Be Bold, Be Brave



Sometimes we need to make a bold decision.
Sometimes we need to take a high road.
We need to get out of comfort zone.
Because the most happiness you could have is a freedom to choose.

Problems.
Barriers.
Obstacles.
God do not give them without reasons.
God will not give us anything that we could not handle.
These ‘talents’ that we have, sometimes it takes the hard way
For us to believe it.

Therefore. Problems. Barriers. Obstacles.
They don’t act as cause. They act as proofs.

We must take a risk from something we believe in
Just to see, if we fly higher… we could enjoy more beautiful scenery
Although the risk is, the higher we fly, and we fell…then the deeper the wound is

We always have choices.
Which one is worth it? It’s your call.
Just be smart to pick the battle.
mysign

Sunday, June 3, 2012

Pilihan Kedua


Kuberi tahu kamu satu rahasia. Satu rahasia yang sederhana.
Perempuan….
Sebenarnya kamu adalah pilihan kedua.
 
****
“Pikirkan sekali lagi. Apakah kamu berubah pikiran?”, kata pria itu. Sepuluh bulan lalu.

Saya diam. Bukannya saya tidak tahu harus menjawab apa. Tapi, saya jijik mendengar pertanyaannya.

“ Jika kamu merasa ini bisa diperjuangkan. Hubungan kita. Aku akan tinggalkan dia”, Pria itu berusaha meyakinkan saya. “ Karena aku ingin segera menikah”.  lanjutnya

“ Bukannya kamu sudah menjalin hubungan dengan dia.”, kataku. 

Dia terdiam.

***
Dunia memang terbalik sangat cepat ya, Perempuan. Dulu seakan kamu diatas segalanya. Ketika saya meminta dengan baik-baik untuk menjauhinya. Kamu pun menjawab, “ Selama dia nyaman jalan dengan saya. Dan saya nyaman jalan sama dia. Kenapa saya harus melepaskannya?”.

Tapi harus kuakui memang. Perkataanmu malah membuatku lega. Aku melepaskan pria-ku untuk perempuan yang hmm…bagaimana mengatakannya. Bahwa setidaknya saya masih lebih menghormatimu sebagai perempuan walaupun kamu adalah pihak ketiga dalam hubungan saya. Pernah bukan saya bilang bahwa saya tidak menyalahkan kamu mempunyai perasaan terhadap pria yang saat itu masih mempunyai ikatan terhadap saya? Bagaimana saya bisa menyalahkan segenap perasaan cinta pemberian dari Tuhan? Bagaimana saya bisa menyalahkan perasaan yang, sebagai manusia kita tidak bisa mengontrolnya?

Tapi, seperti itulah response dari dirimu, perempuan. Sedikitpun kamu tidak memberi ruang waktu bagi saya dan dia untuk mengevaluasi kembali hubungan kami.

Saya mundur. Karena saya merasa menjadi penghalang antara kalian.
Saya mundur. Karena saya tidak mau dijadikan pilihan.


***


“ Lima hari lagi. Tolong temuin aku yah disini. Di Pantai Putih”. Begitu pesan sms priamu sembilan bulan lalu. Lima hari lagi yang dimaksud adalah hari ulang tahunnya. Saya tidak menjawab. Saya bertanya dalam hati, “kemana perempuanmu? Kenapa engkau tidak memintanya untuk datang?”

Dan pada ketika harinya.

“ Dimana kamu? Kamu kesini kan? Aku disini”. Begitu sms priamu.


" Maaf. aku ga bisa. Banyak urusan". Sebuah penolakan halus dari saya.


***
 

Waktu diantaranya. Dia pernah mengirimkan sms bertuliskan 'I love you". Tapi, jangan kuatir perempuan. Tidak saya tanggap. Padahal dia sudah menjadi kekasihmu.




Perempuan, aku masih menghormatimu. Disaat engkau sebagai pihak ketiga. Disaat engkau sebagai kekasihnya.

Aku diam. Tidak mendendam
Karma ada. Aku percaya.

Tuhan Maha Baik. Memisahkan aku dari yang tidak baik.

Masihkah aku mencintanya? Aku menggelengkan kepalaku.
Pria itu. Separuh pun tidak seperti yang aku kira.

Perempuan. Kamu memang bukan pilihan kedua lagi.
Sekarang kamu adalah prioritasnya.
Ahhh.. Prioritas pertamanya…
Suatu saat akan ada ‘prioritas kedua’, ‘ketiga’, ‘keempat’ dan seterusnya………





mysign



Thursday, May 17, 2012

Jodoh dan Misterinya


Ketika kamu bertemu seseorang pertama kalinya. Pernah tidak pada saat itu kamu merasa yakin bahwa dia adalah jodoh kamu?

Well, saya pastinya belum pernah mengalami hal seperti itu. Dan saya pun tidak tahu apa nantinya bakal “love at the first sight” atau butuh berkali-kali bertemu untuk memastikan bahwa dia adalah jodoh saya.

Layaknya orang lain, saya pun mempunyai favorit khusus dari pria yang mungkin bisa buat saya jatuh hati. Kriteria pintar, humble, dan kepribadian yang baik serta mengenal dekat dengan Sang Penciptanya. Pastinya itu kriteria-kriteria itu paling penting. Tapi saat ini, saya tidak membicarakan kriteria itu. Saya ingin berbicara tentang kertertarikan fisik.

Bukan bermaksud racist. Tapi saya merasa bahwa (mungkin saja) jodoh saya adalah orang jawa. Mungkin karena saya sendiri juga orang Jawa. Entahlah ada apa dengan pria jawa. Kadang-kadang saya juga merasa jodoh saya adalah pria tinggi berbadan tegap.  Tidak terlalu tampan. Tetapi juga paras yang tidak mengecewakan.

Dia, pria yang pendiam. Berambut sedikit bergelombang. Berkulit tidak terlalu putih.

Seorang Ibu menceritakan tentang anak laki-lakinya terhadap saya. Dia, empat tahun lebih tua daripada saya. Kemudian Ibu itu menyodorkan photo pria itu. Persis. Fisik pria itu seperti yang ada dipikiran saya. Saya diam lama menatapi poto itu. Pria dengan senyum merekah yang penuh dengan kehangatan. Secara terbesit, hati saya berbicara. Jika saya bertemu dia, mungkin saja menjadi ‘love at the first sight’ saya. Dan dia (mungkin) jodoh saya.

Namanya Baskoro. Jawa sekali bukan. Saya menyukai nama itu. Artinya Matahari dalam Jawa. Sepadan dengan nama saya, Wulandari. Yang artinya bulan dalam bahasa Jawa.

Tapi sayang sekali. Kenapa?. Kemudian Ibu itu melanjutkan bahwa enam bulan yang lalu.. Putra kesayangannya, Baskoro passed away. Karena sakit. Ibu itu menitikkan air matanya kembali. Seperti masih tidak ikhlas ditinggal pergi terlebih dulu oleh anaknya.

Saya pun memandang kembali photo Baskoro. Saya belum pernah bertemu dia. Tapi entah, saya merasa sudah mengenalnya lama. Wajah dia sangat familiar sekali. Jika memang reinkarnasi itu ada, mungkin dikehidupan dulu.. saya dan sosok Baskoro pernah dekat satu sama lain.

Pagi yang indah ditemani dengan secangkir teh hangat, ketika menulis postingan ini. Dan ini hanyalah imajinasi pemikiran saya.
mysign

Monday, May 14, 2012

Senyum


Kali ini ijinkan saya mencantum puisi indah dari penulis Teguh Puja. Diambil dari blognya




Senyum


Untukmu yang tak lagi bisa kulihat senyumnya.
Untukmu yang tak lagi hadir dalam ruang dan jarak yang menjangkau kita untuk bersama.
Aku tersenyum.

Begitu lembut ketika membaca setiap rasa yang kau bagi dalam ‘ruang’ yang kau buat sendiri di ‘dunia’mu itu, sesuatu yang sederhana, namun begitu manis kurasakan. Aku memang tidak bisa sekali pun menggapaimu dalam ruang yang sama, meski begitu, dengan keistimewaanmu kamu tetap izinkan lagi sesosok hangat dirimu dalam pikiranku. Mengingatkanku tentang hangat dan cerianya wajahmu. Mengingatkanku tentang senja yang pernah kita habiskan bersama.

Kamu tahu,  satu kali kita pernah berjanji untuk tetap menyambung kasih itu dengan cara apa pun yang kita bisa lakukan.
Bukan dalam bentuk sebuah pesan singkat yang mungkin kita lakukan untuk sekedar memberi tahu masing-masing keadaan kita. Tapi dengan tetap memberikan ‘rasa’ itu dalam ‘ruang’ yang sama-sama kita sudah sepakati sebelumnya.

Menulislah dan tetap menulis. Dan kita akan tetap saling mengetahui. Meski kita berada dalam jarak yang sangat jauh. Meski kita berada dalam tempat yang tidak lagi sanggup kita jangkau.
Untukmu yang tak lagi bisa kulihat senyumnya.

Ada banyak hal yang ingin kubagi kepadamu. Tentang segala sesuatu yang kini sedang kukerjakan dan tentang betapa bersemangatnya aku menjalani detik per detiknya. Benar katamu, satu hari kita mungkin akan benar-benar merindu satu sama lainnya, meski segala sesuatu yang ada di dunia ini hadir melengkapi perjalanan yang kujalani sekarang.
Untukmu yang sungguh kurindukan.

Adalah memang benar ia, spasi yang menjelma ‘jarak’, adalah teman yang baik. Pelan-pelan aku tahu, jarak mengajari kita, bahwa sesuatu yang indah akan tetap indah, baik ketika dilihat dari jauh maupun ketika dilihat dari dekat. Pelan-pelan aku sadar, jarak mengajari kita untuk melihat segala sesuatunya utuh, memaknai segala sesuatunya dengan tepat, dan mengajarkanku untuk memutuskan sesuatu atas pertimbangan yang matang. ‘Jarak’ mengajarkan kita ketabahan. Mengajari kita agar kita tetap dewasa memaknai hari.

Mengingatkan lagi kepada kita tentang arti tanggung jawab. Mengingatkan lagi kepada kita tentang arti saling merindu.
Untukmu yang kini hadir. Dengan ‘keistimewaan’mu.
Aku tahu kamu akan selalu ada. Dengan caramu. Selalu begitu.

Thursday, May 10, 2012

......Angan





Siapa kamu? Berhentilah diam. Ada aku disini. Tuhan, tolong bangunkan.

Iya aku bisa membayangkan hebatnya perasaan cintamu.
Menujumu saja butuh ribuan liku
Dan aku sudah sedemikian haus

Bukannya aku malas mencari. Tapi arah mana kamu berlari?
Tuhan masih hening, impianku terbaring...

Apakah kamu tidak berpikir? Bahwa aku lelah meraba wajahmu dalam imajinasi
Tuhan Maha Penyingkap Tabir


Penantian ini menjemukan.. Serasa mati jiwa tak bercanda

mysign

Monday, March 19, 2012

Belahan Jiwa : sebuah teori imaginasi

Saya tersenyum. Mengingat kelakuan saya yang tidak dewasa terhadap Tuhan.

Dulu. Saya pernah berusaha mencari belahan jiwa. Toh, katanya tidak akan dapat jika tidak berusaha. Sampai saya memaksa membuka telapak tangan Tuhan hanya sekedar mengintip,

"siapa sih belahan jiwa saya?"
"Dilempar dimana dirinya? sejauh apa?"
"Kenapa belum bertandang juga? tersesat dimana?"
"Seharusnya Tuhan mengukir nama saya beserta alamat di tulang rusuknya"

Sabar. Cuman itu pinta Tuhan.

Ternyata. Ketika saya jengah untuk mencari. Dia datang begitu saja. Bukan dari langit. Entah darimana. Saya pun tidak menyadari.

Ini sebuah hadiah kejutan dari Tuhan. Sebuah hadiah yang datang ketika saya justru sedang tidak menantinya. Perasaannya jauh lebih bahagia. Karena Tuhan punya waktuNya sendiri untuk menghantarkannya pada saya.

Mungkin kesalahan saya dulu. Terlalu memaksa untuk membuka telapak tangan Tuhan. Seharusnya, justru hati saya yang harus saya taruh diatas telapak tanganNya. Karena hanya DIA yang Maha Tahu mau diletakkan di makhluk tuhan yang mana hati saya ini.


mysign

Tuesday, February 21, 2012

Sebuah Permulaan: Kisah Baru



Dear Diary,

Sebelum saya mengundang dia untuk berbagi cerita kehidupan di suatu senja, saya menanyakan segenap asa kepada Tuhan. Karena semuanya bukan terserah saya.

Apakah dia yang selama ini dalam genggaman tangan Tuhan?.

Perasaan itu berbeda. Sebuah dimensi lain tentang rasa kasih sayang. Ini bukan tentang perasaan cinta yang berkorbar begitu liar melebihi si pemilik raganya. Bukan. bukan seperti itu.

Sederhana.

Karena Tuhan banyak berperan besar didalamnya. Semuanya mengalir secara mudah. Kita berdua tidak berusaha terlalu keras. Seakan-akan Tuhan memberikannya secara cuma-cuma.

Proses ini indah dengan disertai ketidaksempurnaanya.

Dulu, saya terjebak dalam raga pendongeng. Dimana semua cerita itu indah dengan kesempurnaannya. Ternyata, kesempurnaan itu tidak tersedia di dunia ini. Membuat saya belajar berpikir bahwa sedih senang tetap bersyukur.. toh roda hidup itu berputar.


Mungkin dulu saya tidak mengerti. Kenapa Tuhan tidak serta merta memberikan jalan lurus. Sekarang, saya mengerti. Saya mulai bisa menyambung titik demi titik dalam setiap momen yang terjadi dalam hidup.

Tuhan itu selalu punya rencana yang terbaik.

Walau rencanaNya itu diberikan dengan cara yang tidak enak. Seperti, kita harus disedihkan dahulu. Sebelum rencana pembahagiaan diberikan. Seperti juga, ketika Tuhan dengan sengaja mengirimkan orang-orang yang salah untuk kita terlebih dahulu. Orang-orang yang memang di "skenario" kan untuk menyakiti kita. Secara tidak langsung, Tuhan mempersiapkan kita sebagai pribadi yang kuat dan pantas untuk mendampingi dia yang terpilih.









mysign

Hello World, I'm back!!!

Dear diary...

Here I am again. Ready to speak my words so loud to the world. The joy is here. The pain is easing. But this life isnt it? where happiness and sadness always take the journey of life side by side.


My life is not perfect. Well, I've been getting wrong more times than I getting right.

It took me quite some time to realize that life doesnt always go according to plan. If plan A doesnt work, then moves to Plan B. thats why we have letter B to Z.



Be opened to any chance that coming. Cos the opportunity doesnt knock twice.

There is no coincidence in this world. Cos God doesnt play dice with the universe.

Dont lose faith. Dont lose hope. God is surely arranging something bigger than we already thought.

The problems in life are not getting any easier, but we just grow stronger.

with love, xoxo


mysign