Jika ada momentum seperti itu, seakan pikiranku dirasukin oleh proses-proses dimana orang memutuskan untuk suicide. Yang ada dalam pikiran hanyalah..keputus asaan, kesedihan dan ketidakmampuan untuk menahan beban berat.
"Allah does not burden a soul beyond that it can bear..." [Al-Baqarah 2:286]
Sebagai muslimah,
Sholat adalah sebuah obat yang manjur untuk mengangkat aku dari keterpurukan. Setiap ayat-ayat surat pendek yang dilantunkan seakan seperti aku sedang berdialog dengan Allah. Setiap doa yang terbanjiri oleh air mata seakan tempat berbagi yang sempurna untuk menguraikan kepedihan. Allah tidak akan membenci aku karena aku datang padaNya hanya ketika aku terpuruk. Allah selalu memberikan maafnya meskipun aku berkali-kali berjanji untuk bertobat tapi tetap mengulangi kesalahan-kesalahan. Allah akan menyembuhkanku dan menghilangkanku dari kebencian dan amarah dari orang-orang yang secara tidak langsung menyakiti hidupku. Allah akan memalingkan mukaku dari segumpulan orang-orang yang berprasangka buruk padaku, supaya aku tetap melihatNya. Ya.. Allah Maha Tahu bahwa aku tidak seburuk itu.
"What's the sweetest time of the day? it's when you pray. Because you're talking to The One who loves you most"
Sabar adalah kata yang sederhana. Tapi sangat susah untuk dilaksanakan. Dan ketika sholat selesai ditegakkan, aku merasa ada optimisme dan harapan kembali. Ya, pasti esok lebih baik.
" Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' " [2;45]