Wednesday, March 9, 2011

letter to God (1)

Dear God,

Trully.. i feel blessed. Aku bersyukur karena menjalani kehidupan ini dengan ikhlas. Pelajaran penting yang aku dapatkan yaitu, bahwa sedikitpun aku telah belajar untuk tidak berprasangka buruk kepada orang dan Engkau.

Because I do not need any reason to be angry to God.

Sesuatu yang membuat aku heran..
Semakin aku dekat denganMu, semakin aku merindukannya. Ada perasaan kecewa didalam hati, ketika dia tidak berada disamping aku. Aku kangen sholat berjama'ah sama dia. Setiap kali aku melakukan pendekatan melalui sholat istikharah, setiap kali itupula aku memimpikannya dan hati justru semakin yakin. Tetapi pada realitanya, orang tua tidak merestui.

Ya allah, ini yang membuat aku bingung. Paradigma bahwa orang tua yang paling tahu apa yang baik untuk anak-anaknya, akan tetapi kenapa petunjukmu menunjukkan sebaliknya. Allah tahu, bahwa aku memimpikan ardha hampir tiap hari. Mimpi-mimpi itu indah sekali. Apakah ini cuman datang dari alam bawah sadarku? tapi aku pernah membaca di buku agama yang khusus membahas masalah istikharah, bahwasanya mimpi yang baik datang dariMu, sedangkan mimpi buruk datang dari setan.

God, I love to sleep because sometimes my dreams are so much better than reality.

Bagi aku, Ardha adalah orang yang sangat sabar dalam menghadapi aku. Mungkin teman-teman kami dari sma akan terkejut karena justru dia yang lebih sabar. Aku sangat mudah sekali marah..sangat emosional. Jika lagi bad mood, aku selalu berbicara ketus dan nada tinggi. Dia masi sabar.. in moment like that i feel he switch position and acting like he's my brother.Dia menuruti, mengayomi, mengalah dan menasehati. terkadang amarah aku melampaui batas,dia terpancing marah juga. Cuman keesokan pagi..setelah dia bangun tidur.. dia langsung meminta maaf dan bilang bahwa dia tidak pantas mengeluarkan kata-kata kasar. padahal kata-kata kasar yang dia keluarkan cuman sejauh, "lebih baik kita jauhan dulu".Dia meminta maaf berkali-kali hanya karena mengeluarkan kata-kata seperti itu. dan itu dianggapnya kasar. Dia sedang emosi karena memang pada saat itu, aku hampir tiap malam marah-marah terus sama dia.



God... dalam hati ini, aku masih merasa dia yang terbaik untuk aku. kerinduan untuk mendekatiMu, diiringi pula kerinduanku dekat dengan dia. Ya Allah, jangan Engkau biarkan aku berlama-lama dalam kebingungan seperti ini.


I thank God how I'm lucky to be loved by you. in our hardest time, we won't dare to question Allah why we suffer pain because we never try to question Allah when we experience happiness




mysign

0 beautiful persons stopped by:

Post a Comment